Ada yang tahu dengan Pagar Alam?
Kota ini mungkin terdengar asing di telinga. Berjarak
kurang lebih 298 KM dari ibu kota Provinsi Sumatera Selatan yaitu Palembang,
Pagar Alam terkenal dengan sebutan kota megalitik. Bukan tanpa alasan, di kota
ini, beragam peninggalan megalitik purba dapat ditemui. Selain itu, kota yang
menjadi kota terluas di Sumatera Selatan ini juga terkenal karena
pemandangannya yang indah. Seperti namanya, Pagar Alam, kota ini dikelilingi
dengan barisan bukit yang menjulang dan hamparan hijau kebun teh yang luas. Tak
jarang Pagar Alam sering disebut sebagai puncak-nya Sumatera Selatan.
Akan tetapi tahukan Anda jika ada sebutan lain bagi
Pagar Alam yang baru-baru ini didapat yaitu Kota Nol Emisi? Hal ini adalah
sebutan yang didapat sebagai apresiasi langsung Presiden Republik Indonesia,
Ir. Joko Widodo atas pengembangan energi hijau yang ada di Pagar Alam. Sebutan
ini didapatkan kota basemah ini pada Januari 2022 lalu.
Kira-kira apa sih maksudnya?
Energi Baru Terbarukan
Seperti yang kita tahu bahwa semua yang ada di dunia
ini digerakkan dengan energi. Kita memanfaatkan banyak sekali sumber energi dan
mayoritas berasal dari energi fosil atau yang disebut dengan Energi Tidak
Terbarukan. Energi ini seperti namanya menrupakan energi yang berasal dari
sumber daya alam yang terbatas dan memiliki banyak dampak negatif pada
penggunaannya seperti polusi dan emisi. Tak heran jika perubahan iklim dan
pemanasan global berasal dari pembakaran energi ini.
Nah, saat ini, kita masih bergantung pada penggunaan
energi tidak terbarukan seperti gas, minyak bumi, dan batu bara sebagai sumber
daya energi sehari-hari. Namun, penggunaan energi ini terbatas dan membutuhkan
waktu lama apabila habis. Untuk itu dikembangkan sumber energi lain yang
bernama Energi Terbarukan. Energi Baru Terbarukan inilah yang menjadi prioritas
pengembangan dari beragam sektor pemerintah khususnya Pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera
Selatan. Hal ini sejalan dengan visi dan misi Gubernur Sumatera Selatan H.
Herman Deru yaitu Sumsel Maju untuk Semua.
Pagar Alam, Si Kota Hijau
Nah, hasil yang didapatkan dari upaya pengembangan
energi terbarukan tersebut dirasakan langsung di Kota Pagaralam. Dengan tiga
sumber energi utama Kota Pagar Alam yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro
(PLTM) Green Lahat dengan kapasitas 9.99 Megawatt, Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai dengan kapasitas 55 Megawatt, dan Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap dengan kapasitas 91 Megawatt,
Pagar Alam memastikan diri sebagai kota yang memanfaatkan energi Baru
Terbarukan (EBT) dalam kehidupan sehari-hari.
Pemanfaatan Energi Hijau inilah yang membuat Pagar
Alam diapresiasi langsung oleh Presiden Joko widodo untuk menjadi kota
percontohan dalam bidang energi baru dan terbarukan (EBT) dan menjadi kota
pertama di Indonesia yang menggunakan energi hijau. Hal ini tidak terlepas dari
peran masyarakat yang mampu menjaga ekosistem alam dan memanfaatkan dengan
baik. Belum lagi ditambah beragam peraturan seperti Peraturan Daerah Nomor 7
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pagar Alam Tahun 2012-2032
yang mampu menjadi ‘pediman’ pemanfaatan energi hijau.
Lebih jauh, Dinas ESDM Provinsi Sumatera Selatan
diharapkan mampu menjadi corong untuk pemanfaatan Pembangkit Energi Baru dan
Terbarukan ini agar nantinya tak hanya kota Pagar Alam yang mampu merasakan
hasilnya namun juga seluruh Provinsi Sumatera Selatan sehingga penggunaan
energi tak terbarukan bisa diminimalisir sehingga lingkungan menjadi lebih
sehat dan bebas polusi.
Tidak ada komentar
Posting Komentar