“Kak, pake jaketnyo ye,” salah satu petugas speed boat
berbicara pada penumpang di depanku. Kala itu aku dengan teman-teman antre
menaiki speed boat menuju Pulo Kemaro untuk sekadar bertamasya sehabis penat
ujian semester waktu kuliah.
“Ai dak usahlah bejaket-jaket, Pak. Panas,” tukas
penumpang tersebut sembari menyerahkan kembali jaket berwarna oranye tersebut.
“La prosedurnyo, Kak. Men nak naek ini, pake
jaketnyo,” jelas petugasnya. “Kito dak tahu gek men ado apo-apo, Kak. Misal
perahu tebalek, ato tibo-tibo obak besak laju kakak nyampak. Kan seidaknyo jago-jago
kak biar dak tenggelem.”
Mendengar hal tersebut, orang di hadapanku langsung
tertegun. Dengan masih tidak menerima, ia mengambil jaket berwarna oranye
tersebut. Aku dan teman-temanku pun turut mengambil. Dan sepanjang perjalanan
itu, ia hanya terdiam.
Si Sering Dilupakan
Perkara jaket penyelamat tersebut memang seringkali
terjadi di kehidupan kita sehari-hari. Apalagi di waktu-waktu yang memerlukan
jaket ini, kita kebanyakan melupakannya. Aku pun kadang demikian. Maksudku, toh
kan cuma sebentar. Kok harus banget pake yang satu ini. Namun ternyata anggapan
itu salah. Mau sebentar, mau lama, semuanya WAJIB untuk dipakai loh.
Tahukah kamu awal kemunculannya, life jacket atau
jaket penyelamat ini pertama kali hadir pada tahun 1850-an? Pada periode
tersebut ketika kapal-kapal masih dikembangkan, life jacket telah menjadi
solusi apabila kapal mengalami musibah tenggelam. Life jacket inilah yang
mencegah penumpang kapalnya untuk ikut tenggelam.
Awalnya pun, life jacket bentuknya bukan seperti saat
ini. Jaket pelampung tersebut berbahan kulit binatang. Namun semakin lama,
bahan utama pembuatan jaket ini turut mengalami perubahan mulai dari balok
kayu, gabus, hingga pada akhirnya menggunakan teknologi hybrid inflatable
seperti saat ini.
Dikutip dari Kemenhub, baju penolong (life jacket)
berfungsi untuk memberikan keselamatan penumpang dengan membuat si pemakai
menjadi mengapung di air dalam kondisi darurat. Warna oranye juga nggak dipilih
sembarangan loh. Penggunaan warna yang mencolok juga berfungsi agar orang-orang
mudah dikenali saat mengapung di perairan. Dengan begitu saat orang mengapng di
air, maka perahu penyelamat akan dapat dengan cepat menolong orang-orang yang
terjatuh.
Penggunaan Life Jacket
Jika kalian pikir bahwa life jacket hanya dipakai saat
menghadapi perairan, kalian salah loh. Setiap pengadaan, pembangunan, dan
pengerjaan kapal termasuk perlengkapannya serta pengoperasian kapal di perairan
Indonesia harus memenuhi persyaratan keselamatan kapal sesuai dengan Pasal 124
UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Hal ini membuat kita memang wajib
menggunakannya saat berlayar di perairan.
Akan tetapi, life jacket juga bisa digunakan dalam
keadaan darurat seperti di pesawat, atau kenadaraan lainnya sehingga fungsinya
yang berhubungan dengan air menjadi lebih universal. Selain itu, bagi yang
seringkali berolahraga air, penggunaan life jacket ini juga jadi wajib loh
digunakan untuk banana boat, rafting, snorkeling, dan lainnya.
Pada saat Hari Perhubungan Nasional yang jatuh pada
tanggal 17 September lalu, Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan selalu berupaya memberikan edukasi mengenai
penggunaan life jacket ini. Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan
meyakini bahwa Bangkit Maju Bersama adalah semangat untuk memberikan
transportasi yang aman dan nyaman bagi semua orang sebab pada akhirnya
transportasi adalah urat nadi bagi kehidupan dan keselamatan adalah hal yang paling
utama.
Maka dari itu, kita harus taat juga ya untuk mengikuti
peraturan yang diberikan. Karena hanya kita yang dapat menyelamatkan diri kita
sendiri.
Tidak ada komentar
Posting Komentar