Ada banyak hal yang aku suka darinya. Pertama, mata hitamnya yang berkilat-kilat ketika mulai berbicara. Ia menyampaikan semuanya lewat mata, seolah matanya memiliki bahasa tersendiri. Mata hitamnya juga membuat teduh, ketika kau melihatnya, seolah dirimu tertarik masuk ke dalam.
Yang kedua adalah rambutnya
yang tergerai indah. Tidak panjang, hanya sebahu. Namun, yang aku tahu,
ia tidak suka membuatnya macam-macam. Tidak keriting, tidak juga lurus
seperti iklan di tivi. Ia hanya membuatnya biasa saja, apa adanya. Tapi, menurutku itu yang paling baik.
Setelah itu, hal yang aku suka adalah pipinya yang
menggembung gemas. Aku selalu suka caranya memainkan pipinya untk dibuat
lelucon, menariknya bebarengan ke kiri dan ke kanan sambil menjulurkan
lidah. Pipinya juga mempunyai satu hal yang istimewa. Ia memiliki lesung
pipi, bukan di samping, tapi di sudut atas bibirnya yang kecil. Ada kebiasaan lucu darinya. Bila ia terlalu lelah, ia akan menyenderkan pipinya itu ke bahu orang di sebelahnya.
Dari ke semuanya itu, hanya ada satu hal yang aku tidak suka darinya. Bahu itu, bukan bahuku.
Tidak ada komentar
Posting Komentar