"APA-APAAN LO! BRENGSEK!" Dino melayangkan tangannya sehingga menyentuh keras pipi wanita di hadapannya.
"Aku bisa jelasin ini, Din." Wanita itu mengambil tangan Dino lalu mendekapnya erat sambil menangis terisak.
"GAK ADA YANG PERLU LO JELASIN! GUE UDAH LIAT DENGAN MATA KEPALA GUE SENDIRI! ANJING LO! WANITA MURAHAN!"
"DINO! JAGA OMONGAN KAMU! TENANG!" Suara tak kalah keras terdengar. Kali ini berasal dari seorang pria yang berada di samping wanita itu. Pria itu lantas bangun, walau masih dengan keadaan setengah telanjang, dia melepaskan pegangan wanita itu dengan Dino.
"HAHA LUCU! LUCU KALIAN BERDUA!" Dino terkekeh pahit. "YAYAYA. GUE TAHU. SAHABAT GUE SAMA PACAR GUE SELINGKUH DEPAN MATA GUE! DAN LO NYURUH GUE TENANG? OTAK LO DI MANA, HAH?"
Isak tangis dari wanita itu semaki keras terdengar.
"Aku cuma pengin jadi normal, Din." Pria itu menggenggam tangan Dino. "Maaf, aku cinta Kirana. Aku udah selingkuh di belakang kamu. Tapi, aku memang cinta Kirana."
Dino hanya bisa terpaku melihat pria itu, Andi, kekasihnya berkata demikian.
"Maaf, izinkan aku selingkuh sekali ini aja." Pria itu memeluk tubuh Dino.
Dino melepaskan pelukan itu kasar lalu berjalan cepat ke luar hotel tempat kekasih dan sahabatnya menginap. Sambil membanting pintu, ia lantas teriak, "Kita Putus!"
Tidak ada komentar
Posting Komentar