"Ah.." Kamu mendesah lalu berbaring di sofa di hadapanku.
Aku membetulkan posisi dudukku kemudian menatapmu. "Kenapa, Ra?"
"Ga ada yang beres, Bim."
"Ada masalah?"
Kamu lalu duduk menghadapku. Satu pasang mata kita bertemu. Mata yang teduh dan tidak berubah dari dulu. "Banyak, Bim. Katering katanya tidak bisa dipesan saat hari H. Mana Febri dinas ke luar kota mulu. Untung aja gedung udah fix."
Dering pesan singkat masuk ke ponselku. Aku mengetik balasan pesan yang masuk sambil tersenyum. Selanjutnya dering telepon masuk ke ponselmu. Kamu menjauh. Setelah 10 menit kamu kembali ke hadapanku dengan wajah sendu.
"AH. KENAPA SEKARANG TIBA-TIBA GEDUNG JUGA GAK BISA DIPAKAI? SEBENARNYA INI KENAPA?" isakmu.
Aku memegang dagumu lalu mengangkatnya hingga sekali lagi mata kita bertemu.
"Tiara.. Aku mencintaimu.."
***
Iya. Pokoknya batalkan semua acara di gedung itu tanggal 29 Oktober. Tenang saja, saya akan bayar lebih mahal.
Tidak ada komentar
Posting Komentar