Dear you, wanita
penyuka langit..
Aku selalu iri pada langit kesukaanmu. Tentang caranya membuatmu jatuh cinta. Tentang caramu memandangnya dengan sempurna. Aku selalu bertanya-tanya, seandainya langit itu aku, apakah kau akan tetap seperti ini? Bisakah
aku memilikimu? Bisakah aku percaya bahwa kelak kau juga
mencintaiku?
If you were mine, how
this story will end?
***
Di gundukan tanah merah ini, aku terduduk lemas sambil terisak. Di
tanganku tergenggam sebuah surat yang sudah usang. Memori tentang Bimo kembali membayangiku. Ingin rasanya aku
katakan, Jika kau tahu, Bim, selama ini,
kaulah alasanku mencintai langit. I always
love you, now and then..
Tidak ada komentar
Posting Komentar