Sebegitu sulitkah kamu mengingat satu angka itu?
Aku merindumu, bahkan untuk satu sekon kamu tiada.
Rindu itu membuat sesak, tercekat di dalam dada.
Serta merta meluber, lebur, seiring aku merapalkan mantera-mantera berbunyi namamu.
Lupakah kamu?
Atau
Ahh, sudahlah.
Bahkan sampai saat ini, tiga kata itu.
Masih ada dalam harapanku.
Tidak ada komentar
Posting Komentar