"Cinta itu harus memiliki. Jika ada yang berkata bahwa cinta tidak harus memiliki, dia adalah orang-orang yang telah putus asa mengejar cintanya.. Pecundang yang ingin dikatakan pahlawan.."
Petang ini, ditemani secangkir teh hangat dan cemilan cukup untuk menemani hujan yang malu-malu jatuh ke bumi. Teringat berbagai cerita yang membangkitkan kenangan manis waktu itu. Seorang teman bercerita kepada saya mengenai dirinya.. Dia seorang wanita, muda, dan cantik. Perawakannya ceria sehingga banyak orang yang ingin dekat dengannya.. Namun kelebihan itulah yang membuat satu dilema dalam dirinya bergelut manja.. Dia dan kisah cintanya..
Dia berkisah telah memiliki seorang dambaan hati, pria yang sudah 3 tahun ini menjadi pasangan hidupnya.. Dia bahagia, sangat bahagia. Merasa memiliki pria yang sangat tepat untuk melewati hari-hari dengannya. Tapi nuraninya goyah ketika seseorang sosok lain datang. Sosok yang mampu mengisi space sendiri di hatinya. Membanjirinya dengan perhatian dan kasih sayang. Sosok ini, adalah orang ketiga. Tokoh yang tidak diharapkan untuk ada.
Bermula dari orientasi di kampus, sosok ini mengenalnya. Merasa tertarik dan mulai merasakan benih cinta itu hadir. Walaupun sosok ini tahu, bahwa dia memiliki seorang laki-laki, dia tidak gentar. Ia tetap menunggu. Memang, kita tidak akan bisa memilih dengan siapa dan kapan waktunya kita akan jatuh cinta. Seperti itulah sosok ini. Baginya, Cinta itu harus diperjuangkan, meskipun ia tahu wanita itu milik seseorang. Bukankah, batu yang lama-lama terkena percikan air, akan terkikis juga?
Ternyata, anggapan sosok ini dibuktikannya dengan perbuatan. Dia menggencarkan banyak senjata "cinta" ke wanita tersebut. Mulai dari kata-kata manja, perhatian, bahkan semua hal yang membuat dia senang akan dilakukan. Dia rela menjadi bagian nomor dua, bahkan sebetulnya tidak. Dia hanya menunggu saat yang tepat untuk menjadi orang yang pertama.
Dan keadaan sekarang membuat wanita ini bimbang. Dia sudah nmerasa dekat dengan sosok itu, namun juga tidak bisa melepaskan laki-laki yang sudah dicintainya sejak dulu.. Dia takut melepaskan salah-satu diantara mereka, karena dia memang telah butuh keduanya. Jika keadaan seperti ini, siapa yang patut disalahkan?
Semilir angin sejuk menerpa, dan membuatku berpikir. Cinta adalah sesuatu yang aneh. Cinta adalah sebuah perang terbuka dimana Siapa yang sanggup mempertahankan, dia yang akan menang. Melihta kejadian ini, tidak ada yang salah. Sekarang biarkan cinta bbekerja dengan caranya.. Dan kita lihat siapa yang akan tersenyum pada akhir peperangan..
1 desember 2011 | 20:07
terima kasih kisahmu, ds :)
Tidak ada komentar
Posting Komentar